Nama :
Tri Wulansari
Nim :
115020207113015
Prodi :
Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Blog :
http://3management.blogspot.com
Topik
: PERAN STRATEGI SDM DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL
Judul
: TANTANGAN STRATEGI SDM DALAM PERSAINGAN GLOBAL
Sub
Bab: bab 3 ( tantangan strategi SDM)
Abstrak
Persaingan bisnis semakn ketat di era
globalisasi dan perdagangan bebas. Pemerintah berperan ditingkat makro untuk
meningkatkan kompetensi SDM melalui program peningkatan mutu pendidikan.
Sedangkan perusahaan berperan ditingkat mikro untuk mengadopsi visi,misi dan
strategi yang tepat yang didukung oleh strategi SDM dan budaya perusahaan yang
tepat. Strategi SDM berkaitan dengan tiga aktivas: pengadaan,pemeliharaan,serta
pelatihan dan pengembangan. Strategi dan perencanaan SDM perlu didukung oleh
nilai – nilai kreatifitas,layanan,continuous learning dan inovatif. Artikel ini
pada dasarnya membahas peranan strategi SDM dalam menghadapi era globalisasi
agar perusahan mampu bertahan dan berkembang.
Pendahuluan
Abad 21 diwarnai oleh era globalisasi,
strategi SDM perlu disiapkan pemerinyah secara seksama khususnya oleh perusahan
– perusahaan agar mampu menghasilkan keluaran yang bersaing ditingkat dunia.
Untuk mengantisipasi perdagangan bebas ditingkat dunia,para pemimpin Negara
ASEAN pada tahun 1992 memutuskan didirikannya AFTA yang bertujuan meningkatkan
keunggulan bersaing regional karena produksi diarahkan pada orientasi pasar
dunia melalui eliminasi tarif maupunmenghilangkan hambatan hambatan tarif. Enam
Negara telah menandatangani persetujuan CEPT yang pada dasarnya menyetujui
penghapusan bea imporsetidak –tidaknya 60 persen dari IL pada tahun 2003.
Bisnis baru akan banyak
muncul,bak investasi dalam negeri maupun investasi modal asing. Fakta
menunjukkan Indonesia kebanjiran barang – barang luar negeri yang harganya
relative murah. Perusahaan –perusahaan Indonesia Indonesia dituntut untuk mampu
bersaing secara professional dengan perusahaan multinasional. Strategi yang
tepat harus di aplikasikan untuk meraih keberhasilan melalui pemanfaatan
peluang yang ada di lingkungan bisnis yang bergerak cepat dan semakin
kompetitif. Namun tidak sedikit dari perusahaan Indonesia yang tidak
memperhitungkan implikasi langsung strategi perusahaan tersebut terhadap sumber
daya manusia. Tanpa ada kesesuaian antara strategi perusahaan dengan strategi
sumber daya,maka hampir pasti perusahaan tersebut mengalami kesulitan.
Globalisasi
dan SDM
Implikasi globalisasi sumber daya pada
sumber daya manusia tampaknya masih kurang diperhatikan secara proporsional
karena tolok ukur keefektifannya kurang memiliki keterkaitan langsung dengan
strategi bisnis. Fakta menunjukkan bahwa peranan manusia dalam menunjang
pengimplementasian suatu strategi perusahaan, SBU (Strategic Business Unit)
maupun fungsional sangat penting dan menentukan. Alat ukur keefektifan
organisasi dan aktifitas sumber daya manusia perlu dirancang secara
professional. Capra (1997) mengemukakan bahwa penggeseran paradigma mekanistik
ke paradigma holistic akan terus berjalan dengan sendirinya. Pelaku bisnis
harus tanggap menghadapi berbagai isu globalisasi dengan bijaksana. Selain itu,
flexibility dan continuous learning merupakan karakteristik yang sangat penting
dan yang sudah perlu dipertimbangkan oleh pelaku bisnis untuk menjawab
tantangan perdagangan bebas yang semakin kompetitif. Perusahaan dituntut
berpikir global serta mempunyai visi dan misi yang jauh berwawasan ke depan.
Mendapatkan calon karyawan yang berkualitas dan professional di Indonesia tidak
selalu mudah. Hal tersebut disebabkan antara lain karena ketidaksesuaian antara
job requirements dengan kompetisi calon. Hal ini jelas memberi indikasi terjadi
suatu mismatch antara kompetensi calon karyawan dengan kompetensi yang
dibutuhkan. Mengacu pada kenyataan ini, SDM kita harus ditingkatkan
seefektif-efektifnya. Sumber daya manusia merupakan penggerak roda
pembangunan,jumlah dan komposisinya terus berubah berkaitan dengan proses
demografi. Dunia bisnis akan semakin berorientasi global terlebih lagi jika
implementasi perdagangan bebas menjadi kenyataan.
Mengacu pada definisi strategi sumber
daya manusia dapat disimpulkan bahwa strategi sumber daya manusia berkaitan dengan
misi,visi,strategi perusahaan,SBU dan juga strategi fungsional. Strategi SDM
berkaitan dengan pembentukan suatu budaya perusahaan yang tepat,perencanaan
SDM,mengaudit SDM baik dari segi kuantitatif maupun kualitatifserta mencangkup
pula aktivitas SDM. Perusahaan harus memilih stratgei bisnis yang tepat supaya
mampu memanfaatkan peluang bisnis dan mengantisipasi kendala – kendala yang
terjadi sebagai dampak dari perubahan lingkungan yang cepat. Salah satu kunci
yang sangat penting dalam meraih keuntungan kompetitif adalah melalui
pengelolaan sumber daya manusia seara efektif. Desain ulang SDM acap kali perlu
dilakukan dengan seksama dan bijak agar sasaran perusahaan dapat tercapai. Pendidikan
berperan besar dalam meningkatkan mutu SDM sebab itu mutu pendidikan di Indonesia
perlu ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitas.
Sementara ditingkat mikro perusahaan –
perusaha perlu berperan aktif untuk ikut menjalankan mutu SDM baik. Aset SDM
yang perlu dievaluasi adalah kualitas dan potensi SDM yang dimiliki saat ini kebijakan
– kebijakan SDM,system pengadan,pemeliharaan dan pelatihan pengembangan,nilai –
nilai yang ada baik yang positif maupun negative serta kemampuan mengelola
keragaman SDM. Disamping itu dirancang alat ukur (human resources measurement) untuk
mengetahui mutu dan kualitas SDM,potensi SDM serta keterkaitan strategi SDM
dengan performance perusahaan.
Karakteristik bisnis abad 21yang
seolah – olah dunia semakin tanpa batas akan ditandai dengan perdagangan dunia
yang kompetitif,tuntutan pelanggan semakin tinggi,hak paten,faktor
lingkungan,product life cycle semakin pendek,inovasi produk cenderung
meningkat. Pembudidayaan nilai professional perlu dilakukan dengan seksama dan
disertai system yang menunjangnya. Paradigma organisasi yang belajar membahas
pentingnya peranan learning dalam menunjang keberhasilan perusahaan melalui SDM
yang mengimplementasikan paradigm tersebut. Learning organization membahas lima
komponen dasa antara lain: personal mastery,mental models,shared vision,team
learning,system thinking.
Berdasarkan dengan keterkaitan
strategi bisnis dan strategi SDM secara sistematik,Sonnenfeld dan Peiperl
(1991) mengembangkan suatu model tipologi perusahaan dan implikasinya pada
strategi sumber daya manusia sebagai berikut:
1.
Fortress
yaitu perusahaan menekankan pada kemampuan hidup. Jenis perusahaan yang
memiliki tipologi ini misalnya
hotel,strategi SDM yang digunakan adalah retrenchment.
2.
Academy
yaitu perusahaan menekankan pada spesialisasi jabatan. IBM beberapa waktu yang
lalu cenderung bertipologi ini, strategi SDM yang dijalankan adalah
pengembangan SDM.
3.
Club
yaitu perusahaan bertipologi ini menekankan loyalitas,komitment,senioritas, dan
pengalaman. Pada club para manajernya cenderung generalist,sebab itu strategi
SDM cenderung berorientasi pada retensi,pemeliharaan,dan kontribusi kelompok.
4.
Baseball-Team
yaitu perusahaan menekankan pada inovasi. Penilaian prestasi lebih berorientasi
pada hasil. Pengembangan berupa pelatihan tidak terlalu banyak
dilakukan,kalaupun dilakukan biasanya bersifat informal dan berkaitan dengan
pekerjaan yang sedang dilakukan karyawan.
Pendekatan
tipologi ini mengarahkan pola berfikir secara sistematikdan pragmatis,akan
tetapi memasukkan suatu perusahaan pada salah satu kategori tersebut tidak
selalu mdah. Kekompleksan lingkungan internal dan eksternal menyebabkan
kefleksibelan tipologi tersebut dan tampaknya perusahaan masa depan cenderung
memiliki perpaduan cirri – cirri tersebut. Mengaitkan konsep tipologi strategi
SDM dengan future predictable characteristics akan memberikan gambaran peranan
strategi SDM secara jelas yang kemudian perlu direncanakan kegiatan SDM yang
mendukung. Strategi sumber daya manusiamasa depan harus mendukung inovasi
continuous innovativeness dan long term employment oriented human resources
strategi untuk menjawab tuntutan pelanggan antara lain menghendaki faktor –
faktor mutu,fungsi,harga,layanan dan keepatan layanan.
Dengan
megacuh pada karakteristik bisnis masa depan (globalisasi) serta memperhatikan
masalah-masalah SDM yang dihadapi oleh perusahaa-perusahaan di Indonesia, maka
perlu dirumuskan dan diimplementasi strategi SDM yang tepat dengan
mempertimbangkan aktivitas-aktivitas manajemen antara lain sebagai berikut:
ð
Prediksi
SDM pelru dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif melalui penelitian SDM
ð
Rekruitmen
dan seleksi harus mendasarkan pada factor kemampuan kepribadian yang positif,
bermotivasi tinggi, nilai-nilai yang menunjajng misi, visi, serta strategi masa
depan,.
ð
Orientasi
atau induction perlu dilakukan dengan mendasarkan pada budaya perusahaan.
ð
Pelatihan
serta pengembangan perlu mengacu pada kompeten, motivasi dan nilai-nilai yang
diharapkan serta hasilnya harus dapat diukur.
ð
Pemeliharaan
perlu dilakukan dengan memperhatikan hak dan kewajiabn karyawan secara seksama.
TEORI
Tantangan
Strategik SDM
Tantangan
terpenting yang dihadapi manajemen sumber daya manusia selalu berkaitan dengan
menyediakan pelayanan yang masuk akal dengan rencana strategic perusahaan.
Dalam menformulasi strategi SDM,manajer SDM harus memikirkan tiga tantangan
mendasar. Pertama keharusan mendukung produktivitas dan upaya peningkatan kinerja perusahaan.
Kedua, karyawan memainkan peran yang makin luas dalam usaha perbaikan kinerja
pengusaha. Ketiga SDM harus terlibat lebih jauh dalam mendesain tidak hanya
melaksanakan rencana strategic perusahan.
Perencanaan strategic mencakup 4 tugas utama menejemen strategi
yaitu menentukan evaluasi situasi nternal dan eksternal, mendefinisikan bisnis
dan mengembangkan misi, menerjemahkan misi ke dalam tujuan strategic, dan
merangkai strategi atau arahan tindakan. Strategi pada tingkatan korporasi
mengidentifikasi portofolio bisnis secara keseluruhan, terdiri dari perusahaan
dan cara berhubungan satu sama lain. Pada tingkat yang lebih rendah, setiap
bisnis ini butuh strategi kompetitif/tingkat bisnis. Kita dapat mendefinisikan
keuntungan kompetitif sebagai semua faktor yang memungkinkan organisasi
mendiferensiasikan produk atau jasa dari produk dan jasa pesaing untuk
meningkatkan presentase pangsa pasar. Perusahaan menggunakan beberapa strategi
kompetitif untuk mencapai keuntungan kompetitif yaitu kepemimpinan biaya
rendah, diferensiasi dan focus. Istilah SDM stratejik mengacu pada serangkaian
tindakan spesifik manajemen SDM yang didorong oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan. Tujuan yang terpenting dari strategi SDM adalh membangun karyawan yang
memiliki komitmen, terutama dalam lingkungan tanpa serikat kerja.
Studi
dari Universitas Michigan menyimpulkan bahwa kinerja tinggi SDM professional
perusahaan mengdentifikasi masalah manusia yang sangat penting bagi strategi
bisnis dan membantu membangun dan melaksanakan strategi. Mereka memiliki
kapasitas untuk mencapai alternative dan dilibatkan dalam membuat respons dan
mengarahkan pasar organisasi. Manajer SDM melakukan dua peran mendasar
perencanaan strategic yaitu melaksanakan dan memformulasikan strategi.Manajemen
puncak memformulasikan strategi korporasi dan kompetitif perusahaan lalu strategi
tersebut memformulasikan kebijakan dan strategi fungsional yang luas.Peraturan
dasar pada strategi ini adalah aktivitas kebijakan dan strategi departemen SDM
harus masuk akal berkaitan dengan strategi kompetitif dan korporatif
perusahaan.Peran tradisional SDM dalam pelaksanaan strategi telah meluas
termasuk bekerja dengan manajemen puncak untuk memformulasikan rencana
strategic perusahaan.Peran meluas dalam formulasi strategi menggambarkan
realita yang dihadapi oleh sebagian besar perusahaan besar saat ini.Globalisasi
berarti persaingan yang semakin meningkat, berarti kinerja yang lebih baik dan
sebagian besar perusahaan besar dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan
atau sebagian dengan mendorong kompetensi dan komitmen karyawan mereka.
Proses SDM terdiri dari 3 komponen
dasar, yaitu: profesional SDM yang dibutuhkan untuk membangun SDM, kegiatan dan
kebijakan SDM, serta kompetensi dan prilaku karyawan.Menciptakan sistem SDM
yang berorientasi pada strategi membutuhkan keahlian baru sebagai bagian dari
profesional SDM. Mereka harus memiliki wawasan yang luas mengenai pengetahuan
bisnis agar dapat memahami bagaimana perusahaan menciptakan nilai-nilai dan
untuk melihat bagaimana sistem SDM perusahaan berkontribusi dalam proses
penciptaan nilai-nilai tersebut.
Dilingkungan yang kompetitif saat ini
manajer tidak dapat mengabaikan sifat sistem SDM, kebijakan dan praktek aktual
SDM untuk kesempatan.Manajer biasanya mencoba untuk menciptakan sistem kerja
kinerja tinggi.Banyak perusahaan yang memiliki kinerja tinggi yang
mempekerjakan karyawan berdasarkan kepada seleksi tes, dan menyediakan
pelatihan pada karyawan baru. Manajer SDM butuh cara untuk menerjemahkan
strategi baru perusahaan kedalam kebijakan dan praktek SDM yang spesifik dan
dapat diterapkan. Manajemen memformulasikan rencana strategic dengan
mengimplikasikan beberapa persyaratan tenaga kerja, berkaitan dengan keahlian,
karakteristik dan prilaku karyawan yang harus diberikan oleh SDM untuk
memberdayakan bisnis agar dapat mencapai tujuan strategic.
Manajer sering menggunakan kartu nilai
SDM untuk mengukur efektivitas dan efisiensi fungsi SDM dalam menghasilkan
prilaku karyawan untuk mencapai tujuan strategic perusahaan.Kartu nilai ini
menunjukkan standar kuantitatif yang digunakan perusahaan untuk mengukur
aktivitas SDM dan mengukur prilaku karyawan sebagai hasil dari kegiatan ini,
dan mengukur hasil organisasi yang secara strategic dan relevan dengan prilaku
karyawan. Dengan begitu kartu ini menekankan cara yang informatif, tapi
komprehensif, hubungan sebab akibat antar aktivitas SDM, dan munculnya prilaku
karyawan, dan merupakan hasil dari keluaran strategic dan kinerja perusahaan
secara luas.
Ada tujuh tahap dalam penggunaan
pendekatan kartu nilai SDM untuk menciptakan hasil strategic yang berorientasi
pada sistem SDM, antara lain:
1.
Mendefinisikan
strategi bisnis
3.
Mengidentifikasi
keluaran organisasi yang secara strategic dibutuhkan
4.
Mengidentifikasi
prilaku dan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan
5.
Mengidentifikasi
aktivitas dan kebijakan sistem SDM yang relevan secara strategic
6.
Mendesain
sistem pengukuran kartu nilai SDM
7.
Evaluasi
secara periodik sistem pengukuran
Kesimpulan
Dengan dimulainya perdagangan bebas
yang antara lain: diawalinya realisasi persetujuan AFTA,pemerintah dan pelaku
bisnis harus siap menghadapinya dengan mempersiapkan strategi bisnis dan
khususnya Sdm agar kita mampu bersaing dalam skala dunia. Mutu SDM harus
berorientasi kedepan sebab itu continuous learning focus pada tim, empowerment kreatif
mengaplikasikan paradigm learning organization. Profesionalisme manajemen,
system informasi, budaya perusahaan yang tepat, pemanfaatan teknologi, strategi
fungsional lainnya perlu sacara terpadu mendukung pelaksanaan human resources
practices yang sejalan dengan strategi SDM, strategi perusahaan, visi dan misi
disertai kepemimpinan yang handal. Ditingkat makro, dalam menghadapi tantangan
globalisasi perusahaan atau pelaku bisnis, pemerintah dan akademisi perlu
mengembangkan tenaga kerja nasional melalui program-program terpadu dan nyata.
Pendapat dan saran
Berdasarkan pembahasan di atas,menurut
pendapat saya,di era globalisasi ini kita harus bertindak cepat dalam
menghadapi setiap masalah, terutama untuk menghadapi permasalahan SDM. SDM di
Indonesia masih jauh dari tingkat keefektifan dalam menghadapi era globalisasi.
Di Indonesia masih terlalu percaya pada SDM asing, terutama untuk bisnis
bertaraf internasional Kita sebagai SDM Indonesia tidak boleh hanya tinggal diam
dalam menghadapi tantangan global ini. Kita tidak boleh kalah bersaing dengan
SDM asing, SDM Indonesia harus lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan
produk-produk yang lebih berkualitas, jadi kita tidak hanya sebagai manusia
yang konsumtif tapi juga produktif SDM
di Indonesia juga harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu utuk
bersaing dalam perdagangan bebas di era globalisasi ini. Oleh Karen aitu
sebaiknya kita harus lebih konsisten,cepat bertindak dan selalu melakukan
inovasi agar perusahaan yang ada di Indonesia tidak terkalahkan oleh perusahaan
global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar