Selasa, 18 September 2012

perilaku keorganisasian

http://news.detik.com/read/2011/03/23/181855/1599799/10/presiden-pks-kami-tidak-akan-islah-dengan-yusuf

Presiden PKS: Kami Tidak Akan Islah dengan Yusuf

Irwan Nugroho - detikNews
Jakarta Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan pihaknya tidak akan islah atau berdamai dengan Yusuf Supendi. Hal itu dikarenakan Yusuf telah melakukan pelanggaran berat dan bukan sekedar perbedaan pendapat.

"Islah itu kan kalau ada perbedaaan pendapat. Nah, ini pelanggaran berat dan dia (Yusuf) disanksi. Jadi jangan salah, islah itu kalau ada perbedaan pendapat, tapi kalau pelanggaran berat tidak ada islah," kata Luthfi saat ditemui wartawan sebelum rapat DPP PKS, di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta, Rabu (23/3/2011).

Meski begitu jika Yusuf mau memperbaiki diri dan siap berkomitmen dengan seluruh aturan organisasi, ia akan dipertimbangkan kembali untuk diterima atau tidak. Namun, sambung Luthfi, jika Yusuf tidak melakukan perubahan maka pemecatan akan berlaku terus.

Menurut Luthfi, masalah yang akhir-akhir ini diangkat Yusuf mengenai para petinggi PKS, merupakan masalah internal yang diangkat 3-4 tahun lalu. Yusuf dulu meminta agar masalah tersebut dibahas di Majelis Syuro PKS, namun berujung pada pemecatan Yusuf.

"Proses pemecatan merupakan kewenangan kepada Dewan Syariah dan Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) kalau terkait dengan perilaku anggota. Mereka memiliki otoritas penuh untuk mengambil keputusan," imbuhnya.

Luthfi menambahkan kalau ada urusan mengenai disiplin partai, maka semua anggota yang ada di DPP bisa dipanggil dan tidak ada previledge. "Umpamanya di awal-awal dulu periode 1999-2004 yang dipecat Wakil Presiden (Syamsul Balda), bukan anggota biasa. Walau dia mengatakan mengundurkan diri, namun setelah kita cek arsipnya ia dipecat. Nah, kemudian tahun 2004-2009 yang dipecat Pak Yusuf dulu dia Wakil Dewan Syariah," kata Luthfi.

Masalah apa kesalahan Yusuf ketika itu, Luthfi enggan membeberkannya. Menurutnya bila ada anggota yang melanggar etika maka tidak boleh diumumkan ke ranah publik.

"Pertama, ini kan hanya sebuah partai. Kalaupun tidak sukses di partai ini kan bisa di luar. Jadi kita tidak ingin membunuh karakter orang di internal partai. Dia punya masalah kemudian di luaran sana dia akan terhalang oleh masalah internal," terangnya.

Kedua, sambung Lutfi, PKS tidak ingin memberi beban mental kepada anak-anak dari anggota yang bermasalah hanya karena urusan keorganisasian. "Jadi etika ini kita jaga betul," tutup Luthfi.